Kamis, 19 Mei 2016

JATILAN “KUDO PRAKOSO”



 
Jatilan “Kudo Prakoso” merupakan nama dari kelompok kesenian Jatilan dari dusun Tegallurung, berbeda dengan reog yang mengisahkan tentang kisah-kisah heroik dan prajurit seperti Ramayana, Jatilan menggunakan Jaran Kepang, topeng,dan “ndadi” sebagai ciri khas kesenian Jatilan tersebut. Kudo Prakoso terbentuk dari tahun 1981 diketuai oleh pak Bagyo yang dikenal dengan panggilan khas “wong edan” di Dusun Tegallurung.
Anggota Kudo Prakoso terdiri dari 40 orang muda-mudi RT 01 dan 02 berikut pemusik, dan penarinya. Kudo Prakoso sering diundang untuk pentas Jatilan, seperti ketika Event kemerdekaan, Gelar Budaya, Festival Tingkat Kecamatan, dan diundang oleh perusahaan-perusahaan dan hotel. Karena Jatilan Kudo Prakoso ini tidak monoton, seiring berjalannya waktu, Kudo Prakoso perlahan membuat music Jatilan dari klasik menjadi music modern yang disebut jatilan kreasi.
Kudo Prakoso dilatih oleh Pak Bagyo sendiri dan partnernya yaitu Pak Suhartono selaku pemilik alat music berupa gamelan, latihan dilakukan di halaman rumah Pak Bagyo atau pak Suhartono.
Kesuksesan Jatilan Kudo Prakoso tersebut tidak lepas dari adanya kendala, seperti ketika Gempa yang melanda Yogyakarta pada Tahun 2006 silam menghancurkan sebagian kostum dan properti yang dimiliki kelompok tersebut. Alhasil, pasca gempa, kelompok harus menyewa kostum ketika hendak pentas. Namun kendala tersebut tidak mematahkan dan mengurangi semangat muda-mudi untuk mengembangkan kesenian lokal Jawa yang terus dikreasikan dan tidak akan pernah punah oleh zaman digitalisasi yang semakin luas.

CONTACT PERSON :
085659289574 (Pak Bagyo) 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar