Rabu, 18 Mei 2016

MUDO BUDOYO




Mudo Budoyo merupakan nama dari Paguyuban Kesenian Reog yang dibentuk oleh pemuda-pemudi Tegallurung. Mudo Budoyo tersebut terbentuk sejak tahun 2013 yang diketuai oleh Sunaryo. Mudo Budoyo berdiri bertujuan untuk meningkatkan kesenian budaya yang ada di Tegallurung, juga untuk membangkitkan semangat pemuda-pemudi untuk terus mencintai kebudayaan lokal dengan mengembangkan kesenian reog ini bukan hanya sekedar sekumpulan orang yang berlatih untuk menarikan tari wayang orang saja, tetapi membawanya sampai kepada pentas Nasional yang dapat membawa nama Tegallurung sebagai dusun yang produktif dalam mencetak generasi muda yang kreatif, cinta budaya, dan semangat dalam bidang yang positif 

Mudo Budoyo memiliki Struktur Organisasi yang lengkap dengan jumlah anggota mencapai 50 orang termasuk penari, pemusik, keamanan, dan divisi lainnya. Berikut struktur pengurus Mudo Budoyo :
Penasehat :
1.      Bpk Supriyanto (Dukuh Tegallurung)
2.      Bpk Suhartono (Anggota BPD Gilangharjo)

Ketua :
1.      Sunaryo
2.      Surajiman

Sekretaris:
1.      Tri Muslimin
2.      Ginanjar Wisnu Pratama

Bendahara :
1.      Yusuf Prasetyo
2.      Cahyo Febriyanto




SEKSI – SEKSI
SEI HUMAS :
1.      Damar
2.      Supri
3.      Slamet

SEI USAHA :
1.      Heri Sutrisno
2.      Maryono
3.      Suratin
4.      Samijan

SEI PERLENGKAPAN & KESENIAN :
1.      Joko Suyatno
2.      Untung
3.      Winaryono

SEI KEMAKMURAN :
1.      Ibu Purwanti
2.      Ibu Daryati
3.      Ibu Bety Firmansah

SEI KEAMANAN :
1.      Supardiyanto
2.      Basuki
3.      Sawabi
4.      Iswanto

SEI P3K :
1.      Giyono
2.      Winaryono
3.      Rohmad

SEI PUBLIKASI :
1.      Irfan
2.      Taufiq

SEI PEMBANTU UMUM :
1.      Tri Maryanto
2.      Hartono
3.      Mulyadi
4.      Subardi
5.      Rahudomo
6.      Agus T
7.      Setiawan
8.      Suparno








Selama kurun waktu 3 tahun sejak dibentuk, Mudo Budoyo sudah melaksanakan pentas sebanyak 2 kali, saat proklamasi 17 Agustus pada tahun 2014 dan yang kedua saat sumpah pemuda pada tanggal 28 November 2015. Pentas reog dilakukan di lapangan Volly Tegallurung yang sudah digarap sedemikian rupa agar luas dan nyaman digunakan saat latian bahkan mentas. Latihan oleh pemain dan pemusik dilakukan di lapangan volley atau balai makam saat malam hari, latihan rutin dilakukan 1 minggu sekali, namun saat mendekati hari pementasan, latihan akan diperketat menjadi 3 kali dalam seminggu. Pelatih yang digunakan untuk melatih para penari dan pemusik pun tidak main-main, Mudo Budoyo memiliki pelatih dari pakar kesenian kreatif yang sangat profesional yaitu Bapak Suyoto dan istrinya Mbak Ari yang mengajarkan reog dari sisi kreatif dan beda dari reog biasanya.
Potensi Muda-Mudi Tegallurung tersebut diharapkan tetap lestari dan terus berkembang di antara derasnya era digital 2.0 yang dapat membentengi pemuda-pemudi untuk berhenti mengembangkan kesenian lokal reog. Generasi muda Tegallurung siap untuk menjadi pionir generasi muda yang cinta budaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar